SUNGAITOTO OPZIONI

sungaitoto Opzioni

sungaitoto Opzioni

Blog Article

Tetsuko menuliskan perjalanannya dengan sudut pandang seorang ibu, seorang perempuan, yang tidak sok menggurui dengan analisis tentang berbagai petaka di negara-negara yang dia kunjungi.

- Di saat kita merasa bosan dengan makanan yang biasa kita makan, anak-anak di Ethiopia bahkan tidak punya kesempatan untuk memilih ataupun menikmati makanan.

Dari orang-orang seperti inilah kita dapat mengambil teladan, bahwa masih ada kasih sayang di dunia ini. Masih ada harapan untuk hidup ditengah-tengah dunia yang tidak bersahabat.

Jika kita bisa melakukan hal itu, tentulah akan jauh lebih sedikit perang yang terjadi intorno a muka bumi ini.

Benarlah itu kedamaian adalah kondisi keberjayaan bagi kemanusiaan. Umat manusia senantiasa menunggu kondisi madani, membuatnya menjadi nyata setidaknya perlu disisipkan dalam cita-cita kehidupan kita.

Setiap bab menampilkan kondisi mengenaskan anak-anak korban kekejian perang. Bikin saya merinding semua dan bersyukur saya tumbuh proveniente da Indonesia walaupun dlm rezim diktator tapi gak sampai setengah hidup spt anak-anak che Afrika maupun negara-negara bekas perang tsb.

che kurun kekinian, banyak sekolah psikologi serta neurobiologi menjajakan teori-teori perihal penerjemahan dan kepentingan mimpi.

Ada 15 negara yg diceritakan di dalam buku ini dan sangat menyedihkan kehidupan anak-anak yg tumbuh besar dalam gejolak perang, kelaparan, kecacatan dan kemiskinan mewarnai kehidupan mereka.

buku ini berisi tentang perjalanan penulis (tetsuko kuroyanagi) dalam kunjungannya ke beberapa negara sebagai duta kemanusiaan dari UNICEF. selain narasi, buku ini juga berisi dokumentasi penulis selama ia berkunjung ke situs toto negara-negara yang ia kunjungi.

Semoga anak-anak Indonesia bisa menikmati suasana aman dan tenteram demi masa depan yang lebih baik...amin...

Beberapa negara kondisinya kini sudah berubah drastis, misalnya negara Ethiopia. Dulu negara miskin dengan tingkat kelaparan dan busung lapar yang tinggi. Kini makmur dan maju teknologi serta pertaniannya.

Meski sudah terjadi lama sekali, rasanya sulit mengira bahwa ada pernah ada neraka-negara seperti itu proveniente da dunia ini.

Tetsuko Kuroyanagi atau Totto-chan, yang kita kenal lewat memoar masa kecilnya, Totto-chan: The Little Girl at the Window membagi pengalamannya ketika mengemban tugas menjadi Duta Kemanusiaan UNICEF selama periode 1984 hingga 1997. Ia mengunjungi sejumlah negara dan bertemu bermacam-macam anak; anak yang sangat kekurangan gizi sehingga otaknya rusak, anak yang ditinggal mati orangtuanya karena wabah kolera, anak yang harus bekerja untuk memberi makan keluarganya, anak yang haus belajar namun tidak ada sarana prasarana yang tersedia baginya untuk belajar, anak yang menderita trauma batin amat parah akibat perang saudara yang terjadi nato da negaranya.

..Egoiskah saya dan orang-orang lain yang mendambakan anak atau sudah memiliki banyak anak sementara di luar sana begitu banyak anak terlantar yang membutuhkan uluran kasih sayang kita?

Report this page